Minggu, 19 Oktober 2008

SRI SULTAN TETAP PEMIMPIN WARGA JOGJA












Sri Sultan HB X Sebaiknya Tetap di Yogyakarta
PDF Print
17-10-2008
YOGYAKARTA--MI: Forum Ngeman Sultan lebih memilih Sultan Hamengku Buwono (HB) X tetap di Yogyakarta sebagai guru bangsa yang bisa diterima lintas partai dan lintas SARA, serta fokus bersama rakyat memperjuangkan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut Koordinator Forum Ngeman Sultan Adam Purwanto kepada wartawan di Taman Budaya Yogyakarta, Jumat (17/10) Sutan HB X akan lebih terhormat jika bisa berdiri di atas semua golongan tanpa masuk ke area kompetisi politik praktis. "Kami berkeyakinan jika seseorang masuk ke perebutan kekuasaan, seketika itu juga dia akan kehilangan kenetralannya, dan tidak bisa berdiri di atas semua golongan," katanya.

Namun jika Sultan HB X mempunyai keinginan untuk maju sebagai calon presiden maka sebagai kawula Yogyakarta, Forum Ngeman Sultan tetap mendukung sebagai manifestasi 'prasetya manunggaling kawula lan gusti'.

Ia mengatakan perjuangan rakyat Yogyakarta untuk RUUK DIY saat ini belum tuntas karena RUUK masih akan dibahas hingga tiga tahun ke depan sehingga dalam kurun waktu itu seluruh elemen masyarakat harus kompak dan fokus mengawal pembahasan RUUK hingga hasilnya sesuai dengan aspirasi rakyat. "Namun saat ini ada usaha pemelintiran isu RUUK menjadi isu yang sangat politik yakni pencalonan Sultan HB X sebagai presiden pada 2009," katanya.

Isu tersebut semakin menjadi kenyataan ketika Selasa malam 14 Oktober lalu di Kraton Kilen, ratusan pimpinan elemen masyarakat bertemu Sultan dan mendesak untuk bersedia hadir pada Pisowanan Agung pada 28 Oktober di Alun-alun Utara. Sultan mengatakan akan hadir dan menjawab permintaan masyarakat untuk dicalonkan sebagai presiden dalam Pisowanan Agung tersebut. "Itu berarti Pisowanan Agung telah bergeser dari awalnya membahas masalah keistimewaan DIY menjadi deklarasi pencapresan Sultan," katanya. (Ant/OL-06)

Tidak ada komentar: